Arsip

Archive for April, 2012

Negeri yang membuat tertawa


Kekayaan alam yang melimpah ruah, hasil bumi dan laut sangat mencukupi serta banyak bangsa lain memberi empati dan mendukung akan terbentuknya suatu bangsa yang  jaya dan makmur. Ternyata ada banyak hal yang sangat sensitif bila dibicarakan terbuka kepada masyarakat. Hal yang mengenai ketidakmampuan, ketidakberdayaan dan keboborokan mental para “pengurus” bangsa untuk menciptakan atau mewujudkan impian dahulu para pejuang pendiri bangsa ini. Kerusakan moral terhadi dimana-mana,sehingga berdampak kepada harkat dan martabat bangsa. Ironisnya hal yang demikian terjadi di berbagai aspek  dan badan-badan atau organisaasi pemerintahan.

Jika dilihat seolah-olah ada suatu konsiprasi yang merata disetiap lini dan seakan saling bahu-membahu untuk mencapai tujuan masing-masing. Dengan pola yang sama orang-orang yang tidak bertanggung jawab itu  tega melukai hati rakyatnya, mencaci maki keihlasan mereka dan berbuat sesuka hati dalam mengambil setiap keputusan dengan mengatasnamakan rakyat. Berbagai bidang telah dengan “fasih” mempertunjukan kegeniusan mereka berbuat demikian.

Kita mulai dari segi olahraga khususnya mengenai bidang sepakbola, sebenarnya banyak bidang dari segi ini tapi yang paling banyak menarik perhatian di negara ini adalah sepakbola yang dinaungi oleh PSSI dan dibawag naungan Kementrian Pemuda dan Olahraga RI. Disini terhadi hal yang unik, aneh sekaligus membingungkan,kenapa? karena di sepakbola negara ini terdapat dua kompetisi tertinggi yang masing-masing saling mengklaim bahwa mendapat legitimasi yang sebenarnya dari induk persepakbolaan dunia yakni FIFA, masalah nya tidak sampai disitu, belakangan ini hadir lagi masalah baru yang membuat semua orang menggelengkan kepala dikarenakan kembali adanya dualisme tetapi kini dualisme itu terjadi di induk organisasinya. Ada PSSI dan ada PSSI-KPSI yang pertama mengaku mendapatkan “tuah” dari FIFA dan yang lainya mengklaim mendapat suara sah dari dua pertiga anggota sesuai statuta FIFA dalam menggelar Kongres untuk pemilihan ketua umum. Sungguh membingungkan.

Segi selanjutnya kita akan melihat perpolitikan di negara ini, dunia politik adalah dunia yang paling banyak di kecam oleh masyarakat . Para elite politik sekarang seperti telah “berikrar”  dengan mengkesampingkan kepentingan rakyat sebagai contoh,rencana kenaikan harga BBM yang di usulkan oleh pemerintah, sebuah rencana yang sesungguhnya sangat tidak memihak kepada rakyat sama sekali tetapi alasan yang digunakan guna memperlancar rencana tersebut adalah demi kepentingan bersama terutama untuk rakyat. Betul-betul terlihat pola pencitraan yang menunggu umpan balik yang sangat menggiurkan jika rakyat setuju dengan rencana itu. Belum lagi jika tinjau budaya korupsi yang semakin merajalela di tubuh para politisi tersebut, dimana-mana korupsi dan dimana-mana ada koruptor, kebudayaan yang telah dianggap mendarah daging di tubuh para politisi bangsa ini. Bagaimana mungkin impian dan cita-cita bangsa dapt dicapai jika kebudayaan negatif seperti ini belum di cabut? Sangat lucu sekali.

Bidang yang terakhir yang akan kita tinjau adalah sosial, seperti pernyataan sebelumnya yang menyatakan korupsi itu sudah membudaya di negara ini. Banyak kaum muda yang seharusnya menjadi penerus bangsa ini malah mengikuti kebudayaan  itu dan parahnya sikap yang miskin akan pemikiran yang maju membuat mereka terbiasa dengan sex bebas, narkoba dan meneguk minuman keras. Dan masih banyak lagi.

Untuk menanggulangi hal-hal yang telah dibahas di atas, tentu diperlukan keteraturan yang tahan uji, kemauan akan perubahan maju dan berbagai macam hal. Sehingga impian dan cita-cita bangsa ini “melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umu, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia” akan dapat tercapai.

Kategori:Uncategorized